Pedoman Singkat Tata Cara Penyelenggaraan Shalat Jenazah

Agama Islam sebagai agama terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, untuk semua manusia telah mewajibkan bagi mereka saling hormat antar sesamanya, walaupun mereka berbeda etnis atau agama. Sikap saling hormat menghormati ini bukan hanya ketika manusia itu hidup, bahkan saat manusia itu pun mati. Karena menghormati seseorang yang mati sama halnya dengan menghormati manusia yang hidup. Rasulullah Saw, telah menunjukkan kepada kita bagaimana rasa hormatnya ketika mayat seorang yahudi berlalu dihadapannya, dan bagaimana beliau menyatakan rasa duka yang dalam ketika mendengar raja Najasyi  (seorang raja yang beragama Kristen di Habasyah) meninggal dunia.
Akan tetapi, lain halnya kewajiban kaum muslimin terhadap saudara-saudaranya yang sesama muslim yang meninggal dunia. Mereka yang masih hidup mempunyai kewajiban terhadap hak-hak yang dimiliki oleh seseorang muslim yang meninggal. Bilamana kewajiban ini ditinggalkan dan tak seorang pun dari mereka memberikan hak-hak orang yang meninggal, maka semua orang muslim di tempat itu menanggung dosa. Kecuali, jika ada sebahagian atau seseorang yang melaksanakan hak-hak orang yang meninggal, maka gugurlah dosa bagi semua.
Kewajiban orang muslim terhadap orang muslim yang meninggal, yang sekaligus adalah hak-hak orang  yang meninggal dunia, sebagai berikut:
  1. Memandikannya.
  2. Mengafankan (membungkusnya).
  3. Mensholatinya
  4. Menguburkannya.
Cara Memandikan:
Tuangkan atau siram air pada bagian sebelah kanan/anggota wudhu’nya terlebih dahulu, sampai tiga kali. Kemudian siram merata dan bersihkan segala najis yang ada di badan (dubur, hidung, telinga, kuku, dsb) dengan sabun. Setelah dinyatakan bersih, kemudian diwudhu’kan seperti halnya orang yang mengambil air sembahyang.
Cara Mengkafankan:
Kain kafan yang dipakai menutup atau membungkus aurat mayit, cukup selapis saja kalau memang itu yang ada. Namun, lebih afdhalnya memerlukan beberapa lapis penutup.
Bagi mayit laki-laki; tiga lapis kain putih dan satu surban.
Bagi mayit wanita; dua lapis kain putih, satu sarung, satu kebaya, dan satu kerudung.
Cara Sholat Jenazah:
Sholat jenazah disunahkan berjamaah dan hendaknya dijadikan tiga shaf (baris). Satu shaf sekurang-kurangnya dua orang, berdasarkan hadis dari Malik bin Hubayrah. Rasulullah bersabda: “orang mukmin yang mati, lalu disholatkan oleh segolongan kaum Muslimin sampai mereka tiga shaf, tentulah diampuni dosanya”.
Rukun sholat jenazah:
1.    Niat dengan membaca:
أ صلي على هذا الميت (هذه الميتة) اربع تكبيرات فرض الكفاية إماما (مؤموما) لله تعالى
“Saya shalat pada mayit ini, empat takbir fardhu kifayah jadi imam (ma’mun) karena Allah”.
2. Takbir Empat Kali, dimulai dari:
  • a.  Membaca Surah al-Fatihah (sesudah takbir pertama).
  • b.  Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw (sesudah takbir kedua).
  • c.  Membaca do’a untuk mayit (sesudah takbir ketiga), yaitu:
اللهم اغفر له  ( لها . لهما . لهم )  و ارحمه  ( ها .هما . هم ) و عافه  ( ها . هما . هم ) و اعف عنه ( ها . هما . هم)  و اكرم نزوله   ( ها . هما . هم )  و وسع مدخله  ( ها . هما . هم )  و اغسله  ( ها . هما . هم )  با لماء والثلج والبرد ونقه  (ها . هما . هم )  من الخطايا كما ينقى الثوب الابيض من الدنس وأبدله  ( ها . هما . هم )  د ارا خيرا من  د اره  ( ها . هما . هم )  وأهلا خيرا من اهله   ( ها . هما . هم )  و زوجا خيرا من زوجه   ( ها . هما . هم )     و قه ( ها . هما . هم )  فتنة القبر وعذاب النار
  • d.  Membaca do’a terakhir (sesudah takbir keempat), yaitu:
اللهم لا تحرمنا أجره ولا تفتنا بعده  (ها . هما . هم )  واغفر لنا و له  ( ها .هما . هم )  ولاخواننا الذين سبقونا بالايمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا انك رؤوف رحيم .
3.    Memberi salam (mulai kanan, kemudian kiri).
4.    Berdiri bila sanggup.
Do’a setelah sholat janazah:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد , اللهم بحق الفاتحة أعتق رقابنا ورقاب هذا الميت (هذه الميتة ) من النار. اللهم أنزل الرحمة و المغفرة على هذا الميت (هذه الميتة ) واجعل قبره (ها . هما . هم ) روضة من رياض الجنة ولا تجعل قبره (ها . هما . هم ) حفرة من حفر النيران .  وصلى الله على خير خلقه سيدنا محمد وآله و صحبه اجمعين . والحمد لله رب العالمين . الفاتحة
Cara Menguburkan:
Membaringkan mayit pada lambung kanan, menghadap kiblat, wajah dan ujung kaki mayit harus mengenai tanah. Dan buka semua ikatan tali kain kafan pada tubuh mayit. Pada waktu jenazah diturunkan ke liang kubur disunahkan membaca:
بسم الله و على ملة رسول الله
Dan ketika wajah, perut dan kaki diberi tanah, disunahkan membaca:
منها خلقنا كم  وفيها نعيدكم  ومنها نخرجكم تارة أخرى
Pembuatan liang kubur sekurang-kurangnya tidak sampai bau busuk mayit keluar tercium atau dapat dibongkar oleh binatang. Lubang kubur ini dibuat menurut keadaan tanahnya. Kedalaman galian 150 Cm, Lebar 75 cm.

JADWAL NIKAH KUA KANGKUNG KAB. KENDAL

Waktu Sholat