Prospek Penyuluh Agama Menjanjikan


Medan, bimasislam-- Pemerintah dalam waktu dekat akan meningkatkan kesejahteraan para penyuluh agama Islam (PAI). Bentuknya, antara lain, dengan peningkatan honor para penyuluh sebesar seratus persen.
Demikian salah satu poin yang disampaikan Direktur Penerangan Agama Islam, Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd pada acara pembukaan Orientasi dan Konsultasi Tenaga Publikasi Keagamaan yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI, di Hotel Madani, Medan, kemarin malam (18/11).
Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 40 peserta dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara ini, disampaikan pula beberapa kebijakan teknis Direktorat Penerangan Agama Islam lainnya, seperti rencana penambahan masa kerja bagi penyuluh fungsional, dari sebelumya 56 tahun menjadi 60 tahun. Selain itu, diinformasikan pula upaya sertifikasi bagi para penyuluh fungsional, serta teknis pemberian bantuan bagi Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI).
Dalam kesempatan itu, Euis Sri Mulyani berharap PAI terus meningkatkan publikasi keagamaan. “PAI peran dan fungsinya semakin nyata, semakin strategis dan sangat dibutuhkan, buktinya adalah sebagai ujung tombak dalam penanganan berbagai masalah yang muncul dimasyarakat, oleh karena itu publikasi keagamaan di seluruh Indonesia harus ditingkatkan”, ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Ahmad Hanafi menegaskan, para pedakwah atau pimpinan keagamaan maupun pimpinan Ormas Islam harus mampu memotivasi dan menggerakkan umat Islam kearah yang positif, dan mengajak umat Islam untuk turut serta berpartisipasi dalam mensukseskan cita-cita pembangunan nasional.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Sumatera Utara mengatakan saat ini tenaga publikasi keagamaan merupakan barang langka dan publikasi agama Islam di media-media, khususnya media elektronik sangat sedikit, sehingga anak-anak banyak tertarik dengan tontonan yang ada pada media elektronik, dimana tontonan tersebut kurang sejalan dengan pembinaan moral bangsa.
Oleh karena itu, kepada para tenaga publikasi keagamaan, Kakanwil mengharapkan agar mampu menyusunn langkah-langkah kongkrit dibidang pubklikasi dakwah untuk mengatasi berbagai persoalan umat khususnya di Sumatera Utara.
Sementara itu, Hj. Lubenah, MA, selaku ketua panitia mengungkapkan, dalam rangka memperbaiki kondisi umat Islam dan bangsa Indonesia yang mengalami krisis multidimensi maka kegiatan keagamaan harus terus dipublikasikan, hal ini untuk memberikan keseimbangan di masyarakat.
“Saat ini dibutuhkan tenaga publikasi yang mumpuni dan memiliki integritas. Oleh karenanya, diperlukan orientasi dan konsultasi tenaga publikasi keagamaan agar kegiatan publikasi dapat terlaksana secara sistematis dan sinergi antara daerah satu dengan yang lainya”, terang Lubenah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Ditjen Bimas Islam tahun 2012 dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga publikasi keagamaan di berbagai daerah, salah satunya di Provinsi Sumatera Utara. Beberapa narasumber baik dari pusat maupun praktisi daerah terlibat dalam acara tersebut, diantaranya Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, M.Ag., Direktur Penerangan Agama Islam, Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd., Ketua MUI Kota Medan, Prof. Dr. Moh. Hatta., Kepala Seksi Penyuluhan dan Publikasi Dakwah, Drs. H. Ramsil Harahap., dan praktisi media Ahmad Zaky, MBA. (syam)

JADWAL NIKAH KUA KANGKUNG KAB. KENDAL

Waktu Sholat