Continous Consolidation and Improvement for Mosque untuk Pemberdayaan Masjid


FotoRembang, Persepsi masjid sebagai tempat hanya untuk beribadah perlu digeser. Masjid adalah tempat ibadah yang perlu diberdayakan oleh masyarakat. Selain untuk beribadah mahdah, misalkan sholat, masjid juga bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan belajar, lomba, pengajian, pusat kesehatan, dan lain sebagainya.
Hal tersebut mengemuka dalam acara Orientasi Takmir Masjid se-Kab. Rembang yang digelar oleh Dewan masjid Indonesia kab. Rembang pada Minggu (22/9/2012) di Aula Lantai IV Setda kab. Rembang. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati kab. Rembang, H. Abdul Hafidz, segenap pengurus DMI Kab. Rembang, Kepala KUA Kecamatan se-kab. Rembang, dan Takmir Masjid se-kab. Rembang.
Dalam sambutan pembukaannya, Wabup mengatakan, masjid haruslah diberdayakan untuk berbagai macam kegiatan yang positif. Muara dari pemberdayaan masjid itu sendiri adalah untuk kesejahteraan umat. Menurut beliau, dari waktu ke waktu jamaah masjid cenderung mengalami penurunan. Takmir masjid perlu memikirkan berbagai kegiatan yang bisa mempersatukan umat kembali. “Jangan Cuma masjidnya yang gede, tapi jama’ahnya sedikit,” tegurnya.
Drs. H.M. Mahmudi, narasumber acara yang juga kasi Urais Kemenag kab. Rembang menuturkan perlunya strategi khusus untuk memberdayakan masjid. Salah satunya dengan menggunakan metode CCIM (Continous Consolidation and Improvement for Mosque) atau penguatan dan perbaikan berkelanjutan untuk masjid.
CCIM adalah metode pemberdayaan masjid dengan menata kembali organisasi Ta’mir Masjid melalui pemanfaatan segenap potensi yang dimiliki, diikuti dengan perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus,” jelasnya.
Diuraikan Drs. H.M. Mahmudi, MM, berbagai kegiatan untuk pemberdayaan masjid antara lain meliputi bidang peningkatan intelektualitas umat, pusat konsultasi umat, pusat pemberdayaan ekonomi umat, media kesehatan umat, dan lainnya. “Dengan demikian, masjid tak lagi berstatus pasif, namun pro aktif,” tandasnya.
Drs. H.M. Munib Muslich, narasumber lainnya mengutarakan, perlunya manajemen untuk memberdayakan masjid. Manajemen masjid tersebut mencakup manajemen idarah (pengelolaan), imarah (pemakmuran), dan ri’ayah (pemeliharaan).
“Idarah adalah kegiatan mengembangkan dan mengatur kerjasama untuk mencapai tujuan. Idarah masjid yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, keuangan, dan pengawasan bertujuan agar masjid mampu mengembangkan kegiatan, semakin dicintai banyak orang, dan berhasil membina dakwah lingkungannya,” jelas beliau.
Diungkapkan beliau, jumlah masjid di Rembang cukup banyak. Hingga tahun 2012, data Kemenag Kab. Rembang mencatat jumlah masjid agung satu, masjid besar 14, masjid jami’ 510, dan musholla/langgar 2893. “Jumlah masjid yang cukup banyak tersebut sangat memberikan andil dalam meningkatkan kualitas bangsa,” ujarnya. (sumber: CCIM untuk Pemberdayaan Masjid oleh Shofatus shodiqoh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JADWAL NIKAH KUA KANGKUNG KAB. KENDAL

Waktu Sholat