Dalam
kegiatan yang dihadiri sekitar 40 peserta dari sejumlah kabupaten/kota di
Sumatera Utara ini, disampaikan pula beberapa kebijakan teknis Direktorat
Penerangan Agama Islam lainnya, seperti rencana penambahan masa kerja bagi
penyuluh fungsional, dari sebelumya 56 tahun menjadi 60 tahun. Selain itu,
diinformasikan pula upaya sertifikasi bagi para penyuluh fungsional, serta
teknis pemberian bantuan bagi Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI).
Dalam
kesempatan itu, Euis Sri Mulyani berharap PAI terus meningkatkan publikasi
keagamaan. “PAI peran dan fungsinya semakin nyata, semakin strategis dan sangat
dibutuhkan, buktinya adalah sebagai ujung tombak dalam penanganan berbagai
masalah yang muncul dimasyarakat, oleh karena itu publikasi keagamaan di
seluruh Indonesia harus ditingkatkan”, ujarnya.
Di tempat
yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara yang
diwakili Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Ahmad Hanafi menegaskan, para
pedakwah atau pimpinan keagamaan maupun pimpinan Ormas Islam harus mampu
memotivasi dan menggerakkan umat Islam kearah yang positif, dan mengajak umat
Islam untuk turut serta berpartisipasi dalam mensukseskan cita-cita pembangunan
nasional.
Dalam
sambutannya, Kakanwil Kemenag Sumatera Utara mengatakan saat ini tenaga
publikasi keagamaan merupakan barang langka dan publikasi agama Islam di
media-media, khususnya media elektronik sangat sedikit, sehingga anak-anak
banyak tertarik dengan tontonan yang ada pada media elektronik, dimana tontonan
tersebut kurang sejalan dengan pembinaan moral bangsa.
Oleh karena
itu, kepada para tenaga publikasi keagamaan, Kakanwil mengharapkan agar mampu
menyusunn langkah-langkah kongkrit dibidang pubklikasi dakwah untuk mengatasi
berbagai persoalan umat khususnya di Sumatera Utara.
Sementara
itu, Hj. Lubenah, MA, selaku ketua panitia mengungkapkan, dalam rangka
memperbaiki kondisi umat Islam dan bangsa Indonesia yang mengalami krisis
multidimensi maka kegiatan keagamaan harus terus dipublikasikan, hal ini untuk
memberikan keseimbangan di masyarakat.
“Saat ini
dibutuhkan tenaga publikasi yang mumpuni dan memiliki integritas. Oleh
karenanya, diperlukan orientasi dan konsultasi tenaga publikasi keagamaan agar
kegiatan publikasi dapat terlaksana secara sistematis dan sinergi antara daerah
satu dengan yang lainya”, terang Lubenah.
Kegiatan ini
merupakan bagian dari program Ditjen Bimas Islam tahun 2012 dalam rangka
meningkatkan kualitas tenaga publikasi keagamaan di berbagai daerah, salah
satunya di Provinsi Sumatera Utara. Beberapa narasumber baik dari pusat maupun
praktisi daerah terlibat dalam acara tersebut, diantaranya Sekretaris Ditjen
Bimas Islam, Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, M.Ag., Direktur Penerangan Agama Islam,
Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd., Ketua MUI Kota Medan, Prof. Dr. Moh. Hatta.,
Kepala Seksi Penyuluhan dan Publikasi Dakwah, Drs. H. Ramsil Harahap., dan
praktisi media Ahmad Zaky, MBA. (syam)
sumber: http://bimasislam.kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar