PROSES SINGKAT PELAKSANAAN IBADAH HAJI
1.
Masjidil haram
Ketika memasuki Masjidl
haram calon jamaâah haji sudah berpakaian ihram untuk melakukan
THOWAF UMROH dan tentuanya telah diawali niat sebelumnya (
لبيك اللهم عمرة
) Aku penuhi
pangggilanMu ya Allah untuk melaksanakan Umroh†dengan
asumsi calon jamaah telah masuk ke Kota Makkah tetapi belum
masuk ke waktu pelaksaan hajii yaitu tanggal 8 – 13 Dzul Hijjah.
Dalam kondisi ini jama’ah lebih banyak yang melakukan Haji
Tamatu' (haji yang pelaksanaannya dengan melaksanakan umroh
terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan melaksanakan haji).
2.
THOWAF (berputar mengelilingi Ka'bah al Musyrofah)
Putaran ini di mulai
dari pojokan Hajar Aswad dengan putaran berlawanan arah jarum
jam yaitu Pojok sebelah selatan Timur Ka'bah yang ditandai
dengan adanya hajar Aswad (rukun hajar aswad) lalu berputar
melewati rukun Iraki Rukun Syam dan rukun yamani dan kembali
ke Rukun hajar aswad sebanyak tujuh (7) waktu yang dibutuhkan
bisa setengah jam bisa ber jam jam tergantung kondisi seseorang
dan juga situasi ketika itu
3.
SA'I ( lari lari kecil dari bukit SHOFA ke Bukit MARWA)
Area Sa'i (mas'a) masih
berada dalam lingkungan masjidil haram, setelah seorang jamaah
menyelesakan Thowah dan keluar untuk melakukan Sa'i secara
otomatis dia akan berada di bukit Shofa, lalu dia berjalan atau
lari lari kecil menuju bukit marwah dalam perjalan dari bukit
Showa ke marwa ini dihitung satu putaran lalu kembali ke Shofa
lagi dan seterusnya sampai 7 (tujuh) putaran maka dengan
selesainya 7 putaran dia akan berada di Bukit Marwa. Setelah
selesai melakukan Sa'i berati pelaksanaan umroh akan ditutup
dengan bercukur dan berdoa'a karena telah selesai mengerjakan
Umroh dan akan kembali lagi ke Penginapan untuk menunggu tanggal
8 Dzulhijjah.
4.
WUKUF DI PADANG ARAFAH.
Sembari menunggu
tanggal 8 Dzulhijjah calon Haji dipersilah memperbanyak Do'a
dengan tetap memperhatikan kesehatan untuk pelaksanaan Hajinya.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah Calon jama'ah haji bersiap sipa untuk
diberangkatkan dari Makkah menuju Ke Padang Arafah, yang menjadi
ketentuan utama adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah calon jama'ah
haji telah berada di padang Arafah Untuk melakukan WUKUF. Sebelum berangkat Hendaknya calon jamaah mengucapkan Niat haji "لبيك اللهم حجا " labaikaallhumma hajjan aku Penuhi panggilanmu untuk Berhaji ya Allah. Dalam
melaksanakan wukuf biasanya diisi dengan Khutbah wukuf oleh
seseorang yang telah ditunjuk oleh Kloternya yang dilanjutkan
dengan Sholat Jamak taqdim dzuhur dan asar (Sholat Dhuhur dan
asr dikerjakan dalam satu waktu yaitu pada waktu dzuhur) di
dalam pelaksanaan WUKUF juga dipersilahkan untuk berdo'a dan
berdzikir sebanyaknya dan sebisanya dan Wukuf inilah inti dari
pelaksaan haji sehingga dikatakan "Haji adalah Wikuf di 'arafah"
menurut pendapat Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Syafi'i waktu
pelaksanaan wukuf adalah sejak tergelincirnya matahari (zawal)
pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbitnya fajar tanggal 10
Dzulhijjah.
5.
Mabit Di Musdalifah
Setelah waktu asar tiba
jamaah yang berada di Padang arafah mulai dipersiapkan unuk
berangkat ke Muzdalifah, bagi yang berangkatnya setelah maghrib
bisa melakukan Sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya terlebih
dahulu ketika berada di Arafah. bagi yang sudah berangkat
sebelum Maghrib akan Sholat Magrib dan Isya dengan cara Jamak
Ta'khir di Muzdalifah
Kedatangan Jama'ah ke
Muzdalifah berfariasi mulai waktu maghrib sampai menjelang
penghabisan malam 10, jamaah yang telah datang terlebih dahulu
akan istirahat di Muzdalifah sampai menjelang pertengahan malam
(mabit di Musdalifah disyaratkan harus berada di Muzdalifah
sejak mulai pertengahan malam) sambil mencari batu kerikil untuk
persiapan melontar / jumroh aqobah di Mina sebanyak 7 buah.
Setelah melewati jam 12.00 WAS jamaâطah mulai diberangkatkan ke
Mina
6.
Mabit di mina dan melontar Jumroh
Dari
perkemahan di Muzdalifah jamah akan dibawa menuju perkemahan mina
untuk beristirahat di mina dilanjutkan dengan melontar jumroh aqobah
(yaitu tempat pelontaran yang paling dekat dengan makkah /
tugu no 3 bila dihitung dari arena perkemahan di Mina) melontar
jumroh pada tanggal 10 Dzulhijjah ini hanya pada jumroh aqobah
setelah melontar jumroh akobah dilanjutkan dengan bercukur.
Kondisi setelah bercukur ini dinamakan dengan tahallul awal (yaitu kondisi seorang calon jamaah haji setelah melaksanakan 2 dari 3 rukun haji yaitu : lempar jumroh dan bercukur) dan sudah boleh melakukan larangan ketika ihrom kecuali berkumpul dengan istrinya.
Kondisi setelah bercukur ini dinamakan dengan tahallul awal (yaitu kondisi seorang calon jamaah haji setelah melaksanakan 2 dari 3 rukun haji yaitu : lempar jumroh dan bercukur) dan sudah boleh melakukan larangan ketika ihrom kecuali berkumpul dengan istrinya.
Setelah melempar jumroh
akobah ini jamaah akan kembali ke kemah masing masing dan
malamnya menginap di Mina (mabit di Mina)
Pada tanggal 11
Dzulhijah akan melakukan 3 lemparan yaitu jumroh ula wustho dan
kubro masing masing dengan 7 kali lemparan dan berurutan dari
jumroh ula kemudian Wustho dan terakhir kubro (tempat jumroh
akobah pada tgl 10)
Pada tanggal 12 Dzulhijjah kegiatan pada tgl 11 ini akan diulang yaitu melempar jumroh ula kemudian Wustho dan terakhir kubro. Setelah selesai apabila berniat hendak nafar awal maka sebelum matahari terbenam jama’ah harus sudah meninggalkan Mina untuk menuju ke makkah kembali dan melakukan Thowaf Ifadhoh. Apabila sampai malam masih di Mina berarti harus nafar Tsani (bermalam di Mina pada malam 13) dan siangnya harus melempar jumroh lagi sebagaimana tanggal 11 lalu menuju ke makkah untuk Thowaf Ifadhoh
7.
Masjidil haram
Setelah kembali ke
masjidil haram jamaah haji akan melaksanakan Thowaf Ifadhoh (termasuk
rukun haji) dengan selesainya thowaf ifadhoh ini berarti
seseorang telah bertahalul tsani dan berarti telah melaksanakan
haji dan semoga menjadi HAJI MABRUR
Sebelum meninggalkan
kota makkah jamaah akan melaksanakan Thowaf Wada' sebagai
pamitan akan akan meninggalkan kota MAAKAH al MUKAROMAH
Semoga menjadi haji Mabrur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar