Istri Harus Sepenuhnya pada Suami


FotoTegal – Tak seperti biasanya yang selalu mengenakan seragam Perwanida, kali ini istri-istri dari Pegawai negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kankemenag Kota Tegal memakai pakaian batik saat pertemuan rutin sebulan sekali, Pertemuan perwanida perdana setelah lebaran ini sekaligus menjadi momentum untuk Halal Bihalal.
Kegiatan ini dihadiri oleh istri-istri PNS di lingkungan Kankemenag Kota Tegal termasuk Ibu Dra. Hj. Nurul Fauziah istri Ka Kankemenag H. Nuril Anwar, SH, MH yang datang didampingi Kasi Mapenda Muhsonah, S.Pd.I. Kehadiran mereka selaku istri PNS sejatinya terkait fungsi dan tugasnya sebagai seoarang istri PNS. Oleh karenanya sudah selayaknya istri harus betul-betul sepenuhnya mendukung suaminya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya dan memiliki kesadaran untuk aktif mengikuti setiap kali kegiatan ini digelar. Hal inilah yang disampaikan oleh Ka kankemenag H. Nuril Anwar, SH, MH yang hadir di acara yang digelar di Aula kantor.
“Istri harus betul-betul sepenuhnya pada suami”, jelasnya. Adalah selalu mengingatkan suami untuk selalu bekerja dengan sebaik-baiknya seperti untuk berangkat dan pulang sesuai jam kerja. “Sehingga suami bisa berkarya dan melaksanakan tugas dengan maksimal”, ujarnya. Menurut Ka Kankemenag selama ini Suami mereka sudah bekerja dengan baik, namun ia memiliki keinginan untuk terus meningkatkan kualitas, kinerja dan pengabdian mereka kepada masyarakat.
Ka Kankemenag mengharapkan semua anggota perwanida untuk aktif. Tidak ada sanksi dalam hal ini, yang dibutuhkan adalah kesadaran. ”Apabila dilandasi dengan kesadaran, semangat, kebersamaan, kasih sayang, pertemuan sebulan sekali ini sebagai ajang silaturrahmi, kumpul, komunikasi, bertukar fikiran, insyaallah kondisi Kemenag kondusif”, paparnya. Imbuhnya lagi,“Kalau Bapaknya kodusif di kantor, Ibunya kondusif di rumah, maka Kemenag akan cepat maju”.
Ciri-ciri Muttaqin
Setelah kita melaksanakan puasa Ramadhan, Allah memberi harapan kepada kita menjadi orang yang muttaqin. Ciri-ciri orang yang muttaqin pertama adalah Yunfiquuna fissarrai wa dharra atau orang yang menafkahkan hartanya di waktu lapang dan sempit. Selanjutnya Wal khadzimil ghaidza, yaitu orang bisa menahan amarahnya. Ciri yang terakhir Wal fiina aninnass adalah orang-orang yang bisa memaafkan kepada manusia. Demikian isi tausiah H. Sobirin, S.Ag, M.Ag yang disampaikannya dalam acara ini.
Dikatakannya ciri orang muttaqin yang pertama punya sifat seneng infaq, sadaqah, atau memberi baik dalam keadaaan lapang atau susah apapun bentuknya. “Bisa duwit, bisa beras, bisa fikiran, bisa tenaga, bisa cara, bisa akal”, terangnya. Dikatakannya orang yang senang memberi (dermawan/loman) dekat dengan surga-Nya, dekat dengan manusia dan jauh dari Neraka. Menurutnya orang memiliki sifat jengkelan (pemarah) bisa mudah terserang penyakit. “Tidak usah bingung semua dari Allah, kita harus yakin”, lalu menyitir syi’iran Gusdur, ” uripe ayem, rumongso aman, durunge roso tandane iman, sabar narimo, najan pas-pasan.” Kemudian Allah memberi kesempatan untuk berhalal halalan, saling memaafkan atas segala salah dan kekhilapan yang kita lakukan selama satu tahun. Namun mema’afkan orang lain lebih sulit daripada meminta maaf apalagi bila hatinya sudah tersakiti. “Memberi ampunan lebih sulit”, ungkapnya.
Dikatakannya lagi Allah senang terhadap orang yang senang berbuat baik dan di akhir tausiahnya disebutkan bahwasannya orang yang dholim pada diri sendiri adalah orang yang tidak bersyukur kepada Allah. (Kholil).  Sumberhttp://jateng.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=104085

Continous Consolidation and Improvement for Mosque untuk Pemberdayaan Masjid


FotoRembang, Persepsi masjid sebagai tempat hanya untuk beribadah perlu digeser. Masjid adalah tempat ibadah yang perlu diberdayakan oleh masyarakat. Selain untuk beribadah mahdah, misalkan sholat, masjid juga bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan belajar, lomba, pengajian, pusat kesehatan, dan lain sebagainya.
Hal tersebut mengemuka dalam acara Orientasi Takmir Masjid se-Kab. Rembang yang digelar oleh Dewan masjid Indonesia kab. Rembang pada Minggu (22/9/2012) di Aula Lantai IV Setda kab. Rembang. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati kab. Rembang, H. Abdul Hafidz, segenap pengurus DMI Kab. Rembang, Kepala KUA Kecamatan se-kab. Rembang, dan Takmir Masjid se-kab. Rembang.
Dalam sambutan pembukaannya, Wabup mengatakan, masjid haruslah diberdayakan untuk berbagai macam kegiatan yang positif. Muara dari pemberdayaan masjid itu sendiri adalah untuk kesejahteraan umat. Menurut beliau, dari waktu ke waktu jamaah masjid cenderung mengalami penurunan. Takmir masjid perlu memikirkan berbagai kegiatan yang bisa mempersatukan umat kembali. “Jangan Cuma masjidnya yang gede, tapi jama’ahnya sedikit,” tegurnya.
Drs. H.M. Mahmudi, narasumber acara yang juga kasi Urais Kemenag kab. Rembang menuturkan perlunya strategi khusus untuk memberdayakan masjid. Salah satunya dengan menggunakan metode CCIM (Continous Consolidation and Improvement for Mosque) atau penguatan dan perbaikan berkelanjutan untuk masjid.
CCIM adalah metode pemberdayaan masjid dengan menata kembali organisasi Ta’mir Masjid melalui pemanfaatan segenap potensi yang dimiliki, diikuti dengan perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus,” jelasnya.
Diuraikan Drs. H.M. Mahmudi, MM, berbagai kegiatan untuk pemberdayaan masjid antara lain meliputi bidang peningkatan intelektualitas umat, pusat konsultasi umat, pusat pemberdayaan ekonomi umat, media kesehatan umat, dan lainnya. “Dengan demikian, masjid tak lagi berstatus pasif, namun pro aktif,” tandasnya.
Drs. H.M. Munib Muslich, narasumber lainnya mengutarakan, perlunya manajemen untuk memberdayakan masjid. Manajemen masjid tersebut mencakup manajemen idarah (pengelolaan), imarah (pemakmuran), dan ri’ayah (pemeliharaan).
“Idarah adalah kegiatan mengembangkan dan mengatur kerjasama untuk mencapai tujuan. Idarah masjid yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, keuangan, dan pengawasan bertujuan agar masjid mampu mengembangkan kegiatan, semakin dicintai banyak orang, dan berhasil membina dakwah lingkungannya,” jelas beliau.
Diungkapkan beliau, jumlah masjid di Rembang cukup banyak. Hingga tahun 2012, data Kemenag Kab. Rembang mencatat jumlah masjid agung satu, masjid besar 14, masjid jami’ 510, dan musholla/langgar 2893. “Jumlah masjid yang cukup banyak tersebut sangat memberikan andil dalam meningkatkan kualitas bangsa,” ujarnya. (sumber: CCIM untuk Pemberdayaan Masjid oleh Shofatus shodiqoh)

13 Raperda Kendal disetujui DPRD


Penandatangan Persetujuan Bersama RaperdaKENDAL-13 Rancangan Peraturan Daerah akhirnya disetujui DPRD. "Keduabelas raperda yang ditetapkan yakni raperda tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS daerah dalam dan jabatan struktural, raperda tentang tentang menanam pohon bagi calon pengantin dan ibu melahirkan, raperda tentang penyelenggaraan pelayanan publik, raperda tentang penyusunan peraturan daerah, raperda tentang pemberdayaan UMKM, raperda tentang penyertaan modal Pemkab Kendal kepada PDAM “Tirto Panguripan”, raperda tentang tanggung jawab sosial perusahaan, raperda tentang penempatan dan perlindungan TKI, raperda tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, raperda tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, raperda izin usaha dan pengelolaan pertambangan, dan raperda pengelolaan sampah” jelas Muryono, Sekretaris DPRD dalam sidang paripurna
“Sementara raperda tentang perubahan atas perda 8 tahun 2011 tentang retribusi jasa umum telah mendapatkan persetujuan bersama dan diajukan ke Gubernur guna dilakukan evaluasi” tambahnya.
Terkait 13 raperda yang telah disetujui, Bupati Kendal dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kendal Drs. Herudy Soekamto,M.Si menjelaskan "Sebagaimana telah disampaikan oleh masing-masing Pansus, setelah melalui proses panjang, pembahasan yang cukup menguras energi, tenaga dan pikiran dari eksekutif dan legislatif, akhirnya 13 (tiga belas) Raperda yang telah kami sampaikan, dapat diterima dan disetujui oleh Pansus I, Pansus II, dan Pansus III. Berdasarkan hasil pembahasan dan pendalaman materi Raperda, terdapat beberapa perubahan yang cukup mendasar. Perubahan tersebut secara rinci telah disampaikan oleh masing-masing Pansus beberapa saat yang lalu. Pada prinsipnya, kami dapat menerima dan menghargai perubahan tersebut, bahkan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kami menyadari, bahwa perubahan tersebut dalam rangka menyempurnakan materi Raperda dengan harapan Raperda tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, aplikatif, dan berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Kendal"

Menag: Raih WTP, Jawaban Terhadap Tudingan


Foto
Jakarta (Pinmas)—Kementerian Agama (Kemenag) menjadi salah satu Kementerian dan Lembaga yang mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tentang Pengelolaan Keuangan Negara tahun 2011.
Menteri Agama Suryadharma Ali menyampaikan, penghargaan ini merupakan jawaban dari tudingan terkorup yang dialamatkan ke lembaga yang dipimpinnya. “Iya, penghargaan ini bisa menjawab,” kata Suryadharma Ali kepada JPNN usai menerima penghargaan WTP dari Wakil Presiden Boediono di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (11/9).
Menag mengaku masih bingung dengan tudingan-tudingan korupsi tersebut. Sampai saat ini, pihak-pihak yang menyampaikannya tidak menyebutkan berapa nilai korupsi yang dilakukan Kemenag. “Sekali lagi soal pemberitaan terkorup coba disebutkan berapa sih angkanya,” tantang Suryadharma.
Ia juga mengungkapkan, laporan keuangan yang bersih adalah komitmen dari Kemenag. Beberapa tahun terakhir Kemenag terus melakukan pembenahan setelah sempat mendapat opini disclaimer.
“Kemenag itu pernah disclaimer kemudian dibenahi. Tahun 2009 dan 2010 mendapat opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Tahun 2011 kita meraih WTP. Akhirnya Kemenag mendapat buah dari pembenahan itu,” kata Suryadharma.
Meski sudah mendapatka predikat WTP, Kemenag tetap akan membenahi kekurangan yang masih ada. Pengawasan di Kantor Wilayah Agama dilakukan dengan pewilayahan kerja. “Ada inspektur 1, inspektur 2. Kalau tidak salah sampai inspektur lima,” ungkapnya.
Sampai dengan hari ini Kemenag juga sudah merekrut lebih dari 2.300 akuntan. “Kenapa begitu banyak? Karena satker kemenag terbesar jumlahnya di antara seluruh kementerian dan lembaga,” jelas Menag.
Ia juga berharap dengan masuknya mantan anggota KPK M Jasin dan Anggito Abimanyu bisa memperkuat kemenag. “Mereka akan memberi pandangan-pandangan untuk membenahi pengelolaan keuangan negara yang masih kurang,” ungkapnya.(jpnn)

JADWAL NIKAH KUA KANGKUNG KAB. KENDAL

Waktu Sholat